Asal Tradisi Baptis Dalam Kristen
Posted by Dastan
on Senin, 13 Oktober 2014
0
Views
![]() |
gambar: padestra.org |
Kristen sendiri merupakan sebuah agama yang tidak bisa dipisahkan dengan Yahudi, banyak kisah, tokoh utama yang terambil Yerussalem. Contoh Yohanes yang dikenal dalam al kitab adalah seorang pembaptis, yang bahkan membaptis Jesus. Ia sebenarnya merupakan orang Yerussalem yang memiliki nama asli dari bahasa Ibrani יוחנן המטביל . oleh sebab itu untuk lebih jelas, tentu saja harus melacak dari tradisi Yahudi.
Dalam tradisi kaum pagan (sebelum kristen ada), praktek penyucian diri melalui air sangat sering terjadi. Bahkan di zaman Babylon, tradisi penyucian menggunakan air sangat penting sebagai ritual sebelum memuja Enke. Di Mesir dulu kala, penyucian dilakukan kepada anak yang baru lahir agar suci dari kutukan-kutukan yang dibawa dari kandungan, boleh jadi ini yang menginspirasi pembaptisan bagi bayi di Kristen. Dalam Mitos Osiris, air dari sungai nil digunakan untuk membaptis mayat.
Dalam pemujaan Cybele, pembaptisan dilakukan lebih tragis karena menggunakan darah sapi jantan, oleh sebab itu pembaptisan disebut dengan pembaptisan darah. Faktanya memang tradisi baptis dari masa ke masa terus berlangsung.
Sistem di agama Yahudi juga mengenal hal ini, seorang Yahudi diharuskan untuk bersih secara ritual sebelum dirinya masuk ke Gunung Bait (tempat ibadah). Dalam naskah Talmud bahkan secara jelas menyebut bahwa para pemandi diharapkan membenamkan diri.
![]() |
gambar: kristianamurti.blogspot.com |
Dan kini pembaptisan juga dilestarikan dalam ritual Kristen. Sayangnya tidak ada kesepakatan antara satu gereja dengan yang lain berkaitan dengan ritual pembaptisan yang benar. Secara umum ada tiga, dengan cara dipercik, dengan cara dituang/siram, dan dengan cara dicelup atau menyelam. Bahkan kaum Christian Scientist lebih menganggap bahwa Baptis bukanlah sebuah ritual yang harus dicelup, dipercik, atau disiram, cukup penyucian diri setiap hari, karena menurut sekte ini justru demikianlah penyucian yang abadi. Penganut Kristen Ortodox (eastern) justru memandang bayi tidak perlu untuk dibaptis.
Dengan kata lain tradisi baptis bukan berasal asli dari tradisi kristen, justru percampuran antara tradisi kaum pagan yang dilestarikan hingga sekarang. Faktanya, bentuk tradisi tersebut sangat mirip dengan pembaptisan yang ada di gereja-gereja. Mengingat Kristen berkembang pada zaman Romawi, maka pelestarian tradisi menjadi penting untuk mengakomodir jama’ah-jama’ah baru. sayangnya seperti biasa, tidak ada kesepakatan antara satu sekte dan lainnya berkaitan dengan ritual pembaptisan tersebut.
About the Author
Ma'mun Affany dan Rijal Muslich Maulana
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 Comments: