Kerendahan Derajat Perempuan

Posted by Dastan on Rabu, 03 Desember 2014 0

Views

foto: filesentani.blogspot.com
Dalam banyak lini kehidupan posisi antara perempuan dan laki-laki selalu menjadi perdebatan. Dalam institusi keluarga perempuan selalu menjadi subordinat. Belum lagi pandangan bahwa perempuan lebih rendah daripada laki-laki hingga tak pantas untuk berkedudukan setara. Wajar jika kemudian muncul keinginan perempuan agar setara. Namun pertanyaannya dari mana pandangan hidup tersebut muncul?

Bila ingin menelisik sebuah sudut pandang, maka salah satu sumber selain adat, disiplin ilmu, adalah kitab suci. Injil dalam hal ini memposisikan perempuan sangat jelas, yaitu sebagai sumber dari semua dosa manusia dikarenakan bujuk rayu ular mampu membujuk perempuan (hawa) sewaktu di surga untuk memakan buah yang terlarang (kejadian 3 1-7) hingga menyebabkan manusia dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke bumi. Dari sini pula istilah dosa turunan muncul.

Dari kejadian tersebut Tuhan dengan keras mengutuk perempuan (hawa), "Aku akan menambah kesakitanmu selagi engkau hamil dan pada waktu engkau melahirkan. Tetapi meskipun demikian, engkau masih tetap berahi kepada suamimu, namun engkau akan tunduk kepadanya." (kejadian 3 16)

Namun Tuhan lebih menegaskan lagi bujuk rayu perempuan yang menyesatkan, -Lalu kata TUHAN kepada laki-laki itu, "Engkau mendengarkan kata-kata istrimu lalu makan buah yang telah Kularang engkau makan.” (kejadian 3 17) dari ayat ini kemudian muncul anggapan bahwa sebenarnya pria (adam) tidaklah bersalah, hanya saja perempuan (hawa) yang mudah tergoda. Seandainya perempuan tersebut tidak tergoda maka akan kekal di surga. Akibatnya perempuan dijatuhi stigma penyebab dosa yang diwariskan kepada seluruh manusia. Yang selanjutnya ditebus oleh Jesus sebagai juru selamat.


Belum lagi bagaimana anak perempuan yang membuat mabuk ayahnya (Lot) sendiri agar mau tidur dengan dirinya yang tertulis di kitab kejadian pasal 19 ayat 32 yang menyatakan “Mari, kita buat ayah mabuk, lalu kita tidur dengan dia supaya kita mendapat anak." Oleh sebab itu stigma bahwa derajat perempuan rendah, hina karena penggoda dan penyebab dosa muncul.

Tagged as: , ,
About the Author

Ma'mun Affany dan Rijal Muslich Maulana

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 Comments:

back to top