Asal Konsep Trinitas
Posted by Dastan
on Selasa, 07 Oktober 2014
0
Views
![]() |
gambar: littleflocks.wordpress.com |
Persoalan
Trinitas memang tidak pernah ada habisnya. Para pendeta berusaha untuk
mempertahankan konsep tersebut dengan cara mengimaninya saja sembari menyebut
“Kita menyembah satu Allah dalam tri tunggal.”
Sedangkan para
pengkritik berusaha untuk terus menghujat dengan alasan konsep tersebut sangat
tidak masuk akal. Namun demikian yang terpenting adalah mengungkap bagaimana
konsep 3 = 1 dan 1 = 3 itu muncul.
Konsep tiga tuhan
ini pada dasarnya di Injil sendiri masih sulit ditemukan kesepakatan,
Dalam Matius
Pasal 3 ayat 17 memang disebutkan, “Maka suatu suara dari langit mengatakan:
"Inilah anakku yang kukasihi. Kepadanya Aku berkenan". Juga dalam
Lukas pasal 4 ayat 41 juga menyebut bahwa Yesus adalah anak Allah.”
Namun demikian
sayangnya dalam Yahya pasal 17 ayat 23 disebtukan, "Aku di dalam mereka
itu, dan engkau di dalam Aku; Supaya mereka itu sempurna di dalam
persekutuan".
Perhatikan baik-baik
kalimat “Aku di dalam mereka”. Kata “mereka” yang ada di dalam ayat tersebut
sesungguhnya adalah sahabat-sahabat Yesus yang berjumlah 12. Namun yang
dimaksud kata “Aku” adalah Tuhan. Artinya Tuhan di dalam sahabat-sahabat Yesus.
Logikanya, kalau dipercayai bahwa Tuhan menyatu dengan Yesus, maka dipercayai
juga bahwa menurut ayat tersebut, Tuhan menyatu dengan teman-teman Yesus.
Artinya tidak hanya Yesus saja yang menyatu, dari sini berarti bukan tri
tunggal, tapi bisa jadi 15 = 1 atau 1 = 15.
Oleh sebab itu
untuk mencari penjelasan logika trinitas ketuhanan sangatlah sulit. Namun
demikian, logika trinitas ketuhanan dalam umat kristiani bisa dengan mudah
dipahami ketika merujuk kepada pemikiran Plato tentang keilahian alam semesta.
Menurutnya keilahian alam ini terdiri dari “penyebab awal, Firman (logos), dan
selanjutnya Roh alam semesta. Konsep ini kemudian disebut dengan tiga tuhan,
bersatu antara satu dengan yang lainnya.
Tidak perlu
terlebih dahulu ke konsep trinitas dalam agama Kristen. Dulu masyarakat Yunani
sebagai asal Plato sangat percaya dengan namanya Dewa Matahari, sampai-sampai
hari minggu disebut dengan Sunday, sun = matahari, day = hari, atau artinya
hari Matahari.
Di dalam
kepercayaan tersebut terdapat kepercayaan terhadap tiga tuhan dalam satu, yaitu
Osiris atau yang dikenal dengan Bapa Allah, Horus atau yang dikenal dengan
Yesus, dan Isis Meri, atau Bunda maria. Oleh sebab itu Plato sangat kental
dengan hal tersebut, hingga dia mengkonsepsikan keilahian alam melalui tiga
hal, yaitu Penyebab Awal, Bapa Allah, Firman (Logos), dan Roh alam semesta.
Bahkan hal ini
tampaknya juga berpengaruh dalam agama hindu pada jumlah dewa. Brahma sebagai
pencipta. Wisnu, Pemelihara. Dan Siwa sebagai penghancur. Namun konsep ini
lebih disebut dengan Trimurti.
Konsep Plato
tersebut kemudian menginspirasi kristen. Penyebab Awal disebut dengan Tuhan
Bapa. Firman (Logos), disebut dengan Yesus. Dan Roh alam semesta, disebut
dengan Roh kudus. Dan konsep plato tersebut sangat mengakomodir kedudukan Yesus
yang sangat krusial dalam agama Kristen yang berfungsi sebagai firman Tuhan.
Oleh sebab itu,
konsep trinitas dalam agama kristen dalam satu sisi sangat sulit untuk dipahami
karena bagaiamanapun, tuhan adalah Esa. Umat kristiani memahami ini, sehingga
kemudian dibuat tiga dalam satu, satu dalam tiga agar Tuhan tetap esa. Namun
karen Yesus sangat berpengaruh, konsep Plato mau tidak mau adalah yang paling
cocok.
Tagged as: Trinitas
About the Author
Ma'mun Affany dan Rijal Muslich Maulana
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Share This Post
Related posts
0 Comments: